Selasa, 21 Juli 2015

Gagal kedua kalinya

Assalamu'alaykum!

Ini lanjutan dari cerita sebelumnya.
Fragmen cerita perjuanganku dalam meraih mimpi...

Mimpiku untuk melanjurkan kuliah master dan menjadi tenaga pendidik :)
Serangkaian jalan sudah kulalui. Les IELTS, tes IELTS, berburu rekomendasi, memilih universitas dan negara tujuan, mengisi formulir panjang serta menulis beberapa esai.

Pengumuman seleksi administrasi tiba, alhamdulillah ada namaku disana. Senang, tapi ini tanda ditabuhnya genderang perang. Menuju fase perjuangan berikutnya yaitu seleksi wawancara.
Aku bukan orang yg pandai berkata-kata, percaya diri pun tak seberapa. Setelah bersiap sebisanya, bertanya dan belajar kemana-mana, berlatih semaksimalnya. Hari wawancara pun tiba.

Tak banyak yg bisa kuceritakan, tak berbeda dari kisah wawancara LPDP ditulisan orang lain. Semua terasa lancar dan terkendali.

Apa mau dikata, takdir dan harap berbeda. Namaku tidak ada di daftar peserta yang lolos seleksi wawancara :)

Ini kali kedua dijalur yg berbeda. Berat rasanya.

Ditengah nestapa, aku yakin Dia berikan yang terbaik. Walau sangat sulit untuk kulalui.

Tapi aku punya banyak orang yang mencintai dan mendukung sepenuh hati. Memapahku untuk kembali berdiri. Berjalan menuju mimpi itu kembali. Menyakinkanku bahwa harapan itu belum pergi :)

Disisi lain, kehidupan berjalan terus. Membawaku pada persimpangan antara berlari menuju mimpi dan bekerja untuk menafkahi. Banyak pertimbangan. Banyak masukkan. Harus ada keputusan.

Ditengah semua ketegangan, aku belajar. Belajar untuk ikhlas menjalani ini semata karenaNya. Belajar berbakti, belajar memberi, dan belajar mandiri :)